
Info Segmen Podcast Harian – Di zaman media sosial yang serba cepat ini, tren gaya hidup sehat muncul dalam berbagai bentuk yang sering kali menimbulkan rasa ingin tahu—bahkan keheranan. Salah satu yang belakangan ini banyak diperbincangkan adalah kebiasaan Plester mulut saat tidur, yaitu menempelkan plester di mulut saat tidur. Meskipun terdengar aneh dan ekstrem, banyak orang yang mengklaim bahwa kebiasaan ini dapat memberikan manfaat kesehatan yang mengejutkan, terutama dalam hal kualitas tidur dan sistem pernapasan.
Tren ini dikenal dengan sebutan “mouth taping” atau plester mulut saat tidur, dan mulai digemari oleh para penggemar kesehatan alami serta biohacker. Apa tujuannya? Untuk mendorong diri agar bernapas melalui hidung, bukan mulut, saat tidur malam. Meskipun tampak sederhana, praktik ini ternyata memicu perdebatan di kalangan berbagai pihak, termasuk dokter dan ahli tidur.
Apakah benar kebiasaan yang tidak biasa ini dapat meningkatkan kesehatan tubuh? Atau justru berisiko bagi keselamatan? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai tren plester mulut saat tidur yang sedang viral ini.
Apa Itu Mouth Taping?

Mouth taping adalah teknik yang melibatkan penutupan mulut dengan menggunakan plester khusus atau tape medis sebelum tidur (plester mulut saat tidur). Meskipun metode ini tidak termasuk dalam pengobatan tradisional, semakin banyak orang yang mengadopsinya untuk meningkatkan kualitas tidur dengan mengalihkan pernapasan dari mulut ke hidung.
Pita yang digunakan umumnya aman untuk kulit dan memiliki daya rekat yang lembut. Beberapa produk bahkan dirancang khusus sebagai plester mulut saat tidur agar tidak menimbulkan iritasi atau ketidaknyamanan. Mereka yang mencoba metode ini berharap dapat merasakan manfaat dari pernapasan hidung yang lebih baik saat tidur.
Mengapa Bernapas Lewat Hidung Lebih Baik?

Tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk bernapas melalui hidung, bukan mulut. Hidung memiliki berbagai fungsi penting, seperti menyaring debu dan partikel asing, melembapkan udara yang masuk, serta membantu mengatur suhu udara sebelum mencapai paru-paru. Salah satu cara untuk melatih kembali kebiasaan bernapas lewat hidung adalah dengan menggunakan plester mulut saat tidur, yang dapat membantu mencegah bernapas lewat mulut saat malam hari.
Bernapas melalui hidung juga merangsang produksi nitric oxide, senyawa yang berperan dalam memperlancar aliran darah dan meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pernapasan hidung diyakini dapat memperlambat laju napas dan membantu tubuh mencapai kondisi relaksasi, yang sangat penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Salah satu cara yang mulai populer untuk mendorong kebiasaan ini adalah dengan menggunakan plester mulut saat tidur, yang membantu mencegah pernapasan lewat mulut secara tidak sadar saat malam hari.
Sebaliknya, bernapas melalui mulut secara terus-menerus saat tidur dapat menyebabkan mulut kering, mendengkur, dan meningkatkan risiko sleep apnea.
Manfaat yang Diklaim dari Mouth Taping

Banyak orang yang mencoba mouth taping secara teratur melaporkan berbagai manfaat. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Mengurangi Dengkuran
Bagi mereka yang mengalami dengkuran ringan, menutup mulut bisa membantu mengurangi getaran di saluran pernapasan atas yang memicu suara dengkuran. Dengan menutup mulut, aliran napas melalui hidung menjadi lebih lancar dan tenang.
2. Mencegah Mulut Kering
Tidur dengan mulut terbuka dapat mengakibatkan dehidrasi di area mulut. Menggunakan mouth taping dapat membantu mempertahankan kelembapan alami dengan mencegah mulut terbuka selama malam.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Banyak orang melaporkan bahwa mereka tidur lebih nyenyak dan merasa lebih segar saat bangun setelah menggunakan plester mulut. Ini disebabkan oleh peningkatan oksigenasi yang terjadi berkat pernapasan hidung yang lebih efektif.
4. Mendukung Kesehatan Gigi dan Gusi
Kondisi mulut yang kering dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, yang pada gilirannya dapat menimbulkan masalah gigi seperti karies dan gusi berdarah. Dengan menjaga agar mulut tetap tertutup, risiko ini dapat diminimalkan.
Apa Kata Medis dan Pakar Kesehatan?
Meskipun tren plester mulut saat tidur ini banyak diminati oleh pengguna media sosial dan influencer kesehatan, kalangan medis tetap bersikap hati-hati terhadap praktik ini. Dokter THT dan ahli tidur menegaskan bahwa mouth taping atau plester mulut saat tidur tidak seharusnya dijadikan solusi sembarangan, terutama tanpa konsultasi terlebih dahulu.
Dr. Yudha Nugraha, seorang dokter spesialis THT, menjelaskan bahwa bernapas melalui mulut saat tidur bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius, seperti deviasi septum, alergi, atau sleep apnea. Dalam situasi seperti ini, menutup mulut justru dapat memperburuk kondisi karena tubuh kehilangan jalur napas utama.
“Jika seseorang mengalami gangguan pernapasan atau hidung tersumbat, memaksa bernapas melalui hidung saat tidur bisa berisiko. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas atau bahkan membuat seseorang terbangun dengan rasa panik,” ungkap dr. Yudha.
Potensi Risiko dan Efek Samping
Meskipun tampak mudah, penggunaan plester di area mulut tetap memiliki beberapa risiko, seperti:
- Kesulitan bernapas pada individu yang memiliki hidung tersumbat.
- Reaksi alergi atau iritasi pada kulit yang disebabkan oleh bahan perekat.
- Perasaan cemas atau takut saat tidur, terutama bagi mereka yang baru menggunakannya.
- Masalah tidur akibat ketidaknyamanan dengan plester yang ada di mulut.
Oleh karena itu, mouth taping sebaiknya hanya dilakukan oleh individu yang tidak mengalami masalah pernapasan dan telah mendapatkan izin dari tenaga medis.
Siapa yang Tidak Disarankan Mencoba?
Mouth taping tidak disarankan untuk:
- Anak-anak dan bayi
- Orang yang menderita asma
- Pengidap alergi yang berkepanjangan
- Mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti sleep apnea
- Orang yang sering mengalami mimisan atau hidung tersumbat saat tidur
Bagi kelompok ini, risiko dari mouth taping mungkin lebih tinggi daripada keuntungan KONOHATOTO78 yang didapat. Pilihan yang lebih aman, seperti menggunakan humidifier, menjaga posisi tidur yang baik, atau terapi CPAP untuk mengatasi sleep apnea, bisa menjadi solusi yang lebih bijak.
Tips Aman Mencoba Mouth Taping
Jika kamu ingin mencoba mouth taping, berikut adalah beberapa tips untuk melakukannya dengan aman:
- Pakai plester medis yang khusus dibuat untuk kulit wajah.
- Uji coba di siang hari terlebih dahulu selama 10–15 menit agar tubuh bisa beradaptasi.
- Pastikan hidungmu tidak tersumbat sebelum tidur.
- Perhatikan reaksi tubuh, terutama jika ini adalah pengalaman pertamamu.
- Segera lepas plester jika kamu merasa tidak nyaman atau mengalami kesulitan bernapas.
Ingatlah, mouth taping tidak dapat menggantikan pengobatan. Jika kamu mengalami masalah tidur yang berkepanjangan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
Plester mulut saat tidur mungkin terdengar seperti tren aneh yang sedang viral di TikTok, tetapi bagi sebagian orang, metode ini bisa memberikan manfaat bagi kualitas tidur dan kesehatan mulut. Namun, praktik ini tidak cocok untuk semua orang dan bisa berisiko bagi beberapa individu.
Sebelum mencoba mouth taping, sangat penting untuk memahami kondisi kesehatan pribadi dan berkonsultasi dengan profesional medis jika ada keraguan. Jangan hanya mengikuti tren tanpa memahami dasar ilmiah dan potensi risikonya.
Jadi, apakah plester mulut saat tidur patut dicoba? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Semua tergantung pada kondisi masing-masing. Seperti tren kesehatan lainnya, kuncinya adalah bijak dan tidak sembarangan mengikuti.
Link : https://talksold.com/bisnis/plester-mulut-saat-tidur/